Pesan Perdamaian Dalam “Imagine”
Jumat, 05 Februari 2016
Music
Music bukan hanya sebuah hiburan
semata, akan tetapi musik juga mempunyai filosofi yang jarang diketahui banyak orang. Seperti
dalam lagunya Jhon Lenon yang berjudul “Imagine,” lagu ini mempunyai gambaran
tentang perdamaian dan solidaritas umat manusia. Untuk mencapai perdamaian, Lenon,
panggilan akrab Jhon Lenon, terkadang tidak perlu adanya negara bahkan tidak
perlu adanya agama. Seperti dalam liriknya, Imagine
there's no countries (Bayangkanlah tak ada negara)/ It isnt hard to do (Tidak sulit melakukannya)/ Nothing to kill or die for (Tak ada alasan untuk membunuh dan
terbunuh)/ No religion too (Juga tak
ada agama)/ Imagine all the people (Bayangkan
semua orang)/ Living life in peace... (Menjalani
hidup dalam damai...)
"Imagine" merupakan sebuah
lagu yang dibawakan John Lennon, muncul pada albumnya yang dirilis pada tahun 1971,
Imagine. Lirik ini adalah karya Phil Spector, kemudian dipasarkan sebagai sebuah solo album pada tahun itu juga, dan meraih tangga lagu ke-3 dalam statistik musik Billboard (Amerika Serikat), dan ke-6 di Britania Raya.perkembangan ini semakin
naik dengan dipublikasikannya dalam majalah Rolling Stone pada tahun 2004 yang memilih
"Imagine" sebagai lagu ketiga terbaik sepanjang masa. Bahkan lagu
Lenon ini pada tahun yang sama sudah diputar dan dimainkan di 125 negara.
Sebagaimana dalam pengakuan Mantan
presiden AS Jimmy Carter mengatakan, "Di banyak negara di seluruh dunia —
saya dan istri saya telah mengunjungi sekitar 125 negara — kita dapat mendengar
lagu John Lennon 'Imagine' dimainkan hampir sama seringnya dengan lagu
kebangsaan."
Dalam buku Lennon in America,
karya Geoffrey Giuliano, Lennon berkomentar bahwa lagu ini adalah "sebuah
lagu anti agama, anti nasionalistis, anti konvensional, anti kapitalistis,
tetapi karena kata-katanya diperhalus, lagu ini dapat diterima." Lennon
juga melukiskannya sebagai "praktis sebuah Manifesto Komunis".
Bagi aktivis, lagu ini justru
merupakan lagu yang mempunyai pesan
perdamaian. Saat manusia sibuk mengejar kepentingannya masng-masing dan mengorbankan
teman, saudara bahkan hinga keluarganya sendiri, lagu ini mampu menjawab itu
semua. Ketika orang yang beragama semakin membenarkan agamanya sendiri dan
menyalahkan agama yang lain, maka yang terjadi adalah radikalisme. Ketika negara
semakin tidak percaya dengan rakyat dan rakyat cenderung di abaikan, maka yang
terjadi adalah totalitarianisme. Dalam lagu “Imagine” ini, pesan yang
disampaikan adalah pentingnya perdamaian antar semua golongan tanpa memperhatikan
status apapun. [Cho/Net]