Sidik Otak Cara Terbaru Mengidentifikasi Identitas Seseorang
Netizenia.com |
Mengenali identitas seseorang melalui sidik
jari atau dikenal dengan ilmu daktiloskopi
memang sudah lazim digunakan. Dan di Indonesia pertama diperkenalkan
sejak zaman kolonial belanda dikalangan polisi, dan sudah dikenal lazim untuk
umum digunakan untuk berbagai keperluan selain mengidentifikasi identitas seseorang.
Seperti yang kita kenal sekarang pemanfaatan sidik jari (finger print) untuk menganalisa potensi, atau analisis riwayat
kesehatan sesorang.
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi bagian tubuh manusia yang lain, seperti otak ternyata bisa
digunakan untuk melakukan identifikasi identitas seseorang. Penelitian yang
dilakukan tim peneliti dari universitas Binghamton, New York, Amerika Serikat menemukan
sesuatu yang unik di dalam otak manusia. Setiap otak manusia memancarkan
gelombang yang unik dengan di stimulasi dengan gambar tertentu. Dengan menggunakan
algoritma tertentu ternyata gelombang otak bisa dijadikan cara untuk dicocokkan
untuk menganalisasi identitas seseorang.
Cara kerjanya dengan menggunakan sebuah mesin
elektroensefalogram (EEG) yang terhubung
dengan elektroda yang dipasang kepala seseorang. Ketika di pasang dengan alat
tersebut gelombang yang dipancarkan oleh otak akan bisa disimpan dalam basis
data yang disebut sidik otak. Kemudian,
dengan distimulasi dengan gambar yang sama, EEG yang lain akan mencocokkan
dengan data dari scan gelombang yang telah tersimpan. Menurut penjelasan dari
pimpinan penelitian tersebut, seperti yang dilangsir sputniknews.com (19/4),
dia mengungkapkan, bahwa pencurian terhadap sidik otak ini sangat kecil
kemungkinannya untuk dilakukan. Ini menjadi salah satu kelebihan keamanan sidik
otak dari pada identifikasi berbasis data biometric lainnya. Pemanfaatan ke
depannya akan bisa menggantikan sidik jari dan memiliki tingkat keamanan yang
cukup tinggi karena sangat sulit untuk dimanipulasi. [netizenia.com]