Mencintai Karena Allah

Mencintai Karena Allah

Sesungguhnya cinta dan benci karena Allah merupakan pintu yang sangat agung diantara pintu-pintu kebaikan di akhirat dan merupakan sebab seseorang mendapatkan kelezatan iman di dunia. Sebagian orang mengira bahwa cinta karena Allah merupakan suasana hati yang tidak mampu manusia mengendalikannya.


Sebagaimana yang dimaklumi dalam Islam bahwa hati mengikuti aqidah dan iman yang ada di dalamnya. Barang siapa beriman bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan, Islam sebagai agama dan Muhammad sebagai rasul, maka ia pasti mencintai orang-orang yang mencintai Allah. oleh karena itu, cinta karena Allah merupakan kewaiban setiap muslim.


Rasulullah bersabda:



“cintailah orang yang kamu cintai sewajarnya, boleh jadi pada satu hari kelak ia akan menjadi orang yang engkau benci. Dan bencilah orang yang kau benci sewajarnya, boleh jadi pada suatu hari kelak ia akan menjadi orang yang engkau cintai.” (HR. HR. Muslim)

Dalam hadits lain, Rasulullah juga bersabda:



“Allah Azza Wa Jalla berfirman, “wajiblah cinta-Ku bagi orang-orang yang saling mencintai karena Aku, orang-orang yang saling bermajlis karena Aku, orang-orang yang saling mengunjungi karena Aku, dan orang-orang yang saling berkorban karena Aku.” (HR. Malik)

Cinta kerena Allah adalah kita mencintai seseorang karena dia mencintai Allah, karenanya semakin bertambah ketaatan dia kepada Allah maka bertambah pula kecintaan kita kepadanya.


Kecintaan seperti ini termasuk dari amalan yang paling utama yang merupakan konsekuensi dari kecintaan kepada Allah. Karena diantara bentuk kesempurnaan cinta kepada Allah adalah mencintai siapa saja yang Allah cintai dan mencintai siapa saja yang mencintai allah.


Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda:



“ada tujuh golongan yang Allah akan menaungi pada hari dimana tidak ada naungan selain naungan-Nya: imam yang adil, pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah, seseorang laki-laki yang hatinya selalu terpaut dengan masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah yang mereka berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya, seseorang laki-laki yang dirayu oleh wanita bagsawan lagi cantik untuk berbuat mesum lalu dia menolak seraya berkata, `aku takut kepada Allah`, orang yang bersedekah dengan diam-diam sehingga tangan kananya tidak mengetahui apa yang disedekahkan tangan kirinya, dan seseorang yang berdzikir/ mengingat Allah dalam keadaan sendirian hingga dia menangis.” (HR. Al-Bukhori) [Nawa/Ntz]
Mencintai Karena Allah
4/ 5
Oleh
Load comments