Penemuan Inovatif : Lampu Berbahan Garam Menjadi Star-Up Terpopuler Di Filiphina

Penemuan Inovatif : Lampu Berbahan Garam Menjadi Star-Up Terpopuler Di Filiphina

Penemuan Inovatif : Lampu Berbahan Garam Menjadi Star-Up Terpopuler Di Filiphina
Sabtu, 27 Februari 2016
netizenia.com

Netizenia- Adalah mereka dua orang insinyur berkebangsaan Filiphina Rapahael dan Aisa yang menemukan lampu inovatif berbahan garam ini. Mereka menyebut penemuan mereka dengan nama SALt Lamp, singkatan dari Sustainable Alternative Lighting, merupakan lampu ramah lingkungan yang berbahan garam dapur dan air keran. Hanya dengan berbahan yang mudah didapatkan disekitar kita ini lampu penemuan 2 insinyur Filiphina ini mampu memberikan penerangan sampai 8 jam lamanya hanya dengan campuran 2 sendok makan garam dan 1 gelas air.

Pemanfaatannya bisa menjadi solusi untuk menjawab permasalahan penerangan di daerah-daerah yang belum menerima aliran listrik. Sebagaimana di Indonesaia, sebagai Negara berkembang Filiphina juga memiliki permasalahan yang sama terkait energi, terutama tentang penerangan. Dengan hadirnya SALt Lamp memberikan pilihan energi alternatif untuk menggantikan lampu minyak, lilin atau ketergantungan pada lampu listrik bertenaga baterai  saat ada pemadaman listrik di malam hari, bahkan pemanfaatannya sampai mampu merecharge smartphone hingga penuh.

Lampu penerangan yang dinamakan SAlt Lamp ini merupakan produk yang ramah lingkungan serta didesain secara ekologis dengan hanya menggunakan garam dapur serta air keran. Bahan yang mudah didapatkan dan mampu memberi penerangan hingga 8 jam hanya dengan dua sendok makan garam dicampur 1 gelas air.

Cara kerja lampu terletak pada sel Galvic yang menjadi elemen dasar pembuatan baterai untuk mengubah elektrolit ke pemecahan larutan garam. Dengan berbahan yang ramah lingkungan menjadikan lampu ini sangat aman dan jauh dari resiko kebakaran seperti penggunaan minyak tanah atau lilin.  Menurut penemunya untuk menjadikan lampu ini lebih awet terutama pada anodanya, lampu ini lebih utama digunakan sebagai sumber cahaya saja hal ini bisa membuat anoda bisa bertahan lebih dari setahun.

Berkat penemuan mereka yang sangat inovatif ini SALt Lamp bahkan memperoleh beberapa penghargaan bergengsi di Filiphina, bahkan sempat dinobatkan sebagai Star-up terpopuler di Filiphina. Penemuan lampu dari garam ini tentunya mempunyai dampak yang luas secara sosial karena dengan maraknya penggunaan energy bumi, membuat cadangan energi semakin menipis. Dengan penemuan-penemuan inovatif seperti ini tentunya merupakan langkah maju menemukan energy terbarukan yang sangat bermanfaat dan sangat mudah di dapatkan, terlebih juga lebih ramah terhadap lingkungan.[Net]

Penemuan Inovatif : Lampu Berbahan Garam Menjadi Star-Up Terpopuler Di Filiphina
4/ 5
Oleh
Load comments