TENTANG POLA PIKIR
Rabu, 11 Mei 2016
inspirasi
netizenia.com |
hidup ini tentang pilihan, kalau kita tidak mampu dan tidak mau memilih untuk hidup kita maka orang lain yang akan memilihkan untuk kita.
ada sebuah kisah inspiratif mengenai pola pikir, pilihan sikap dan perasaan terhadap suatu benda, orang ataupun peristiwa. suatu hari ada dua orang ibu-ibu yang memasuki sebuah toko pakaian dan berniat ingin membeli baju disana. namun, disana malah tidak disambut dan dilayani dengan baik, malah sang penjual menampakkan raut muka yang tidak menyenangkan.
seharusnya pembeli adalah raja, karena tidak mendapatkan pelayanan yang baik ibu pertama pun merasa kesal dan jengkel. namun begitu mengherankan ibu yang kedua tetap merasa baik-baik saja, bahkan tetap bersikap sopan dan bersahabat kepada penjual yang ketus tadi.
karena kesal, kemudian ibu pertama bertanya kepada ibu ke dua,
“kenapa ibu tetap saja sopan kepada penjual yang ketus, dan tidak tahu sopan santun dalam melayani pelanggan?” Tanya, masih dalam kesal.
“kenapa ibu tetap saja sopan kepada penjual yang ketus, dan tidak tahu sopan santun dalam melayani pelanggan?” Tanya, masih dalam kesal.
kemudian ibu yang kedua menjawab,
“ Kenapa aku harus mengizinkan dia menentukan caraku bersikap?, kitalah yang menentukan hidup kita, perasaan kita, bukan orang lain.”
“tapi ibu penjual itu melayani kita dengan buruk lho”, sergah ibu pertama.
“itu masalahnya, kalau dia mau badmood, kesal, tidak sopan, memberikan pelayanan yang buruk, itu pilihan dia dan tidak ada kaitannya dengan kita. kalau sampai kita terpengaruh berarti sama saja kita membiarkan dia mengatur hidup kita, padahal tanggung jawab atas hidup kita sendirilah yang harus menanggung biarkan dia memilih sikapnya, saya tetap memilih yang baik untuk hidup saya”. jelas ibu kedua.
“ Kenapa aku harus mengizinkan dia menentukan caraku bersikap?, kitalah yang menentukan hidup kita, perasaan kita, bukan orang lain.”
“tapi ibu penjual itu melayani kita dengan buruk lho”, sergah ibu pertama.
“itu masalahnya, kalau dia mau badmood, kesal, tidak sopan, memberikan pelayanan yang buruk, itu pilihan dia dan tidak ada kaitannya dengan kita. kalau sampai kita terpengaruh berarti sama saja kita membiarkan dia mengatur hidup kita, padahal tanggung jawab atas hidup kita sendirilah yang harus menanggung biarkan dia memilih sikapnya, saya tetap memilih yang baik untuk hidup saya”. jelas ibu kedua.
mungkin kita sering tidak menyadari kalau kerap kali tindakan kita dipengaruhi oleh tindakan orang lain. bila orang lain memperlakukan kita secara buruk, kita akan membalas yang serupa, begitu orang baik dengan kita, secara naluri kita juga akan melakukan hal yang sama.
ketika orang memperlakukan kita secara sopan, kita akan memperlakukan orang tersebut lebih sopan lagi, kalau orang kikir kepada kita, kita yang semula adalah pemurah tiba-tiba bisa menjadi sangat pelit ketika berurusan dengan orang yang pelit tadi. hal ini menunjukan bahwa tindakan atau sikap kita sangat dipengaruhi oleh orang lain. bila sejenak kita renungkan betapa sangat biasa dan tidak ada yang special atas tindakan kita, kenapa kita tidak selalu memilih menjadi orang yang sopan, orang yang selalu dermawan, kenapa kebaikan kita harus dipicu oleh kebaikan-kebaikan yang kita terima dulu.
ini berhubungan dengan hidup dan pilihan bersikap dalam hidup, kita tetap bisa memilih tindakan yang baik, dan tidak membiarkan sikap buruk orang lain menentukan cara kita bersikap. sesungguhnya pemenang di dalam kehidupan adalah orang yang selalu tetap sejuk di tempat yang panas, tetap menjadi pribadi bersahaja walaupun bergelimang harta, tetap tenang walau di tengah badai sekalipun. [ Uspa/Ntz]