Cara KH. Nafi` Mendidik Orang Nakal
Menurut Pak Susanto, Guru MTS. Misbahul Ulum Pasucen Trangkil Pati ini adalah santri KH. Ahmad Nafi’ Abdillah yang rajin mengikuti pengajian beliau di masjid Kajen dan di ndalem Kiai Nafi’. Kiai Nafi’ pernah melindungi dan mendidik seseorang yang menjadi buruan polisi karena kenakalannya. Ketika sowan Kiai Nafi’, orang tersebut menyatakan dia ingin bertaubat sungguh-sungguh. Alhamdulillah orang tersebut diterima Kiai Nafi’ dan disuruh berdomisili di pondok. Kabar ini terendus oleh aparat kepolisian yang kemudian mendatangi ndalem Kiai Nafi’. Saat itu Kiai Nafi’ masih mengajar di PIM sampai sore. Pengurus mondok yang akhirnya menemui aparat kepolisian tersebut dan menyarankan aparat kepolisian bertanya langsung kepada Kiai Nafi’. Akhirnya, aparat kepolisian tersebut menunggu Kiai Nafi’ sampai sore. Setelah Kiai Nafi’ sampai rumah, aparat kepolisian bertanya identitas orang yang dicari karena kenakalannya. Kiai Nafi’ kemudian menyatakan ya, orang tersebut ada di pondok tapi ingin bertaubat serius. Aparat kepolisian tetap mendesak Kiai Nafi’ supaya menyerahkan orang tersebut.
Akhirnya, Kiai Nafi’ menyatakan akan menebus kesalahan orang nakal tersebut, lalu mengambil uang banyak dan menyerahkan kepada aparat kepolisian sebagai tebusannya. Akhirnya, polisi takluk, tidak berani mengambil uang dan menyerahkan urusan orang yang dicari kepada Kiai Nafi’ karena serius akan mendidiknya. Kiai Nafi’ kemudian memerintahkan santri untuk mengajari orang tersebut agama Islam dari nol secara bertahap. Menurut Pak Susanto, orang tersebut akhirnya dinikahkan oleh Kiai Nafi’ dan bertaubat dari kenakalannya. Ketika mendengar Kiai Nafi’ meninggal, orang tersebut tidak henti-hentinya menangis. Tentu orang ini tidak bisa membayangkan perjuangan besar Kiai Nafi’ dalam mendidiknya menuju jalan yang diridlai Allah SWT.
[Dr. Jamal Ma`mur Asmani, M.A]
