Tarian Naga di Festival Cap Go Meh
Selasa, 23 Februari 2016
Pernik
netizenia.com |
Istilah Cap Go Meh berasal dari
dialek Hokkian yang bila diartikan secara harafiah bermakna “15 hari atau malam
setelah Imlek”. Bila dipenggal per kata, ‘Cap’ mempunyai arti sepuluh, ‘Go’
adalah lima, dan ‘Meh’ berarti malam.
Perayaan Cap Go Meh atau Perayaan
Lampion dan tarian naga ini tidak hanya dirayakan di Indonesia saja. Beberapa
negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura juga ikut merayakan hari raya
ini. Di negara Tiongkok, festival Cap Go Meh dikenal dengan nama Festival
Yuanxiao (元宵节; Yuánxiāo jié) atau Festival Shangyuan.
Perayaan ini awalnya dirayakan
sebagai hari penghormatan kepada Dewa Thai Yi. Dewa Thai Yi sendiri dianggap
sebagai Dewa tertinggi di langit oleh Dinasti Han (206 SM – 221 M).
Di malam yang disinari bulan
purnama sempurna, masyarakat menyaksikan tarian naga dan tarian Barongsai.
Mereka juga berkumpul untuk memainkan sebuah permainan teka-teki dan berbagai
macam permainan lainnya, sambil menyantap sebuah makanan khas bernama Yuan Xiao
atau Wedang Ronde.
Yuan Xiao sendiri adalah sebuah
makanan yang menjadi bagian penting dalam festival tersebut. Yuan Xiao atau
juga biasa disebut Tang Yuan adalah sebuah makanan berbentuk bola-bola yang
terbuat dari tepung beras. Bila ditilik dari namanya, Yuan Xiao mempunyai arti
‘malam di hari pertama’. Makanan ini melambangkan bersatunya sebuah keluarga
besar yang memang menjadi tema utama dari perayaan Hari Imlek. [Cho/Ntz]