Ketersediaan Air Bersih Masih Minim
Kamis, 02 Maret 2017
News
Ramijan, salah satu warga Dukuh Ngantru Rt. 03 Rw. 01 Desa Mustokoharjo mengatakan, meskipun banyak bantuan berupa bahan makanan dan pakaian, tetapi untuk bantuan air bersih masih sangat minim. Hal ini membuat warga setempat sempat mengeluh.
“Air bersih itu kan kebutuhan pokok, kalau tidak ada air bersih, ya terpaksa kami menggunakan air seadanya. Kadang kami juga memanfaatkan air kemasan untuk memasak,” jelasnya saat ditemui kemarin.
Berdasarkan pantauan netizenia.com. ketinggian banjir di Dukuh Ngantru berkisar antara 50-70 centimeter. Kondisi air sudah menhijau karena banyak sampah sungai yang masuk di perkampungan warga. Sementara warga hanya bisa berharap agar ada bantuan air bersih.
“Kalau banjir tidak segera surut, ya, kami memanfaatkan apa adanya. Bahkan sudah ada yang mulai mengungsi di tempat saudara-saudaranya yang tidak terkena banjir,” imbuhnya.
Sementara itu, Darmi, ibu rumah tangga di Dukuh setempat juga mengeluhkan hal yang sama. Bahkan dia mengaku sudah ada sebagian warga yang mulai terkena penyakit gatal-gatal dan mual-mual. Hal itu dimungkinkan karena ketersediaan air bersih jauh dari yang diharapkan warga.
“Kemarin warga sudah merasakan gatal-gatal. Untungnya ada bantuan kesehatan sehingga semua warga meminta untuk diobati. Gejala-gejala sakit perut juga sudah nampak,” terangnya.
Dia juga berharap agar mendapatkan bantuan air bersih agar tidak ada lagi yang sakit perut maupun mual-mual.
“karena pompa air warga memang banyak yang di putus, kami hanya memanfaatkan air ala kadarnya, yang penting bisa untuk masak dan minum. Kalau bantuan, mungkin yang paling utama untuk saat ini memang air bersih karena masih banyak yang membutuhkan,” pungkasnya. [Ntz]