Rasakan Sensasi Camping di Akhir Pekan
Jumat, 04 Maret 2016
Lifestyle
netizenia.com |
Apalagi untuk sekarang ini, banyak destinasi wisata yang menawarkan sarana untuk nge-camp di Jogjakarta. Tempatnya pun bervariasi, tergantung selera Anda. Misalnya di pantai, merasakan sensasinya dengan deburan ombak serta angin yang semilir. Anda bisa juga bisa menikmati sensasi nge-camp di hutan pinus, merasakan rindangnya hutan dan kesejukannya. Dan juga bisa bermalam di situs candi yang bakalan menambah wawasan Anda mengenai situs purbakala.
Ada beberapa tempat yang bisa jadi rujukan untuk Anda camping, tentunya tempat yang asyik untuk menghabiskan akhir pekan Anda.
Pantai Kesirat
Sumber Foto : keluarrumah.com |
Pantai yang terletak di Desa Girikarto, Panggang, Gunung Kidul, menawarkan pemandangan yang eksotis. Tempatnya yang terisolasi- jauh dari pemukiman warga, membuat tempat itu seperti surganya dunia yang tersembunyi. Berbeda dengan pantai lainnya, Pantai Kesirat terkesan unik. Pesisir pantai itu bukan berupa daratan datar dan berpasir, melainkan berupa tebing-tebing yang menjorok curam ke bawah.
Namun, Pantai Kesirat yang memiliki tebing-tebing yang mengerikan itu akan sirna berubah menjadi pantai yang menampakan pesona keindahannya tatkala sunset menjelang. Apabila Anda seseorang yang suka memotret, sangat tepat jika memilih tempat nge-camp di pantai itu. Pasalnya Pantai Kesirat memiliki pohon keabadian yang berdiri kokoh tepat di samping tebing karang, yang melengkapi keindahan saat sunset terjadi.
Perlu Anda ketahui juga, Pantai Kesirat juga sering menjadi spot para pemancing bagi warga lokal maupun pemancing luar kota. Jadi, Anda bila salah satu maniak mancing perlu mempersiapkan peralatan mancing Anda terlebih dahulu.
Untuk retribusi masuk pantai cukup membayar Rp.5000 serta parkir Rp.2000 untuk sepeda motor. Jalan menuju ke pantai bisa memakai kendaraan bermotor atau pun mobil. Sedangkan untuk toilet serta warung sudah tersedia.
Puncak Becici
Sumber foto : trip.web.id |
Destinasi wisata yang asyik untuk nge-camp selanjutnya yaitu Puncak Becici. Puncak yang berada Desa Gunung Mutuk, Dlingo, Bantul, menawarkan pemandangan asri nan hijau hutan pinus serta pemandangan Kota Jogja dari ketinggian puncak. Meskipun untuk mencapai puncak dengan berjalan kaki, Anda tidak perlu khawatir kecapekan karena perjalanan dari tempat parkir sampai ke puncak hanya di tempuh 15 menit. Apalagi perjalanan itu menyusuri hutan pinus dengan panoramanya, rasa letih dan pegal Anda akan hilang.
Puncak Becici termasuk tempat yang dikelola oleh warga setempat dengan swadaya yang masih masuk dalam kawasan Resort Pengelolaan Hutan (RPH) Mangunan, wilayah kerja Dishutbun Provinsi Yogyakarta. Meskipun dikelola warga, kondisi tempat sangat terawat. Banyak tempat di hutan pinus sebelum sampai puncak terdapat tempat duduk terbuat dari kayu untuk melepas lelah atau sekedar mengobrol santai. Tak hanya itu, disana juga tersedia ayunan yang pastinya bagi Anda yang membawa anak bisa bebas riang bermain.
Ada beberapa tempat andalan yang ditawarkan Puncak Becici, puncak bintang dan gardu pandang. Nah, apabila berniat nge-camp di malam hari Anda harus menyempatkan waktu untuk menengok puncak bintang di Puncak Becici. Sorotan lampu kecil-kecil terlihat kemilau di mata yang membuat Anda takjub. Sedangkan di gardu pandang, Anda harus bangun pagi dan menuju gardu pandang saat mentari belum terbit. Rasakan kesegaran pagi dan indahnya pagi Kota Jogja. Untuk retribusi, cukup membayar Rp. 5000 dan parkir Rp. 2000. Candi Ratu Boko
Sumber foto : journaleventure.wordpress.com |
Apabila Anda ingin nge-camp tapi ada nilai edukasinya, maka situs Candi Ratu Boko adalah jawaban yang tepat bagi Anda. Candi yang berada di dua dukuh, Dukuh Dawung, Desa Bokoharjo dan Dukuh Sumberwatu, Desa Sambireja, kecamatan Prambanan, Sleman, Yogyakarta, itu memiliki ketinggian sekitar 196 meter dari permukaan laut itu menawarkan nilai sejarah nusantara. Ratu Boko merupakan nama yang bisa diartikan sebagai Raja Bangau yang ternyata ayah dari Loro Jonggrang.
Candi Ratu Boko terdapat banyak tempat yang menarik untuk digali informasinya. Misalnya bekas gapura yang kini masih bisa dilihat, ruang paseban, kolam, pendopo, pringgitan, kaputren dan dua ceruk gua untuk bermeditasi.
Dan tentunya, saat sore menjelang Anda akan disuguhi pemandangan matahari tenggelam sebagai pelepas lelah setelah menyelusuri kompleks Candi Ratu Boko. Untuk kawasan nge-camp sudah disediakan oleh pengelola bertempat di Camping Ground. Sedangkan untuk retribusi cukup merogoh kocek Rp. 30.000.
So, sudahkah Anda memilih dimana liburan akhir pekan nge-camp bersama orang terdekat sobat Netizenia???. [najib/Net]