Keadilan Yang di Perpasung

Keadilan Yang di Perpasung

Keadilan Yang di Perpasung
Rabu, 13 April 2016
netizenia.com
Menegakkan keadilan memang tidak mudah untuk dilakukan. Tetapi bagi pemerintah, menegakkan keadilan mutlak untuk dilakukan. Apabila pemerintah lalai atau abai dengan keadilan, maka aktor pemerintahlah yang perlu diadili.
Para wanita pejung kendeng dengan gagah berani memasung kakinya dengan semen di seberang istana negara (12-12/4). Berkali-kalai para pejuang kendeng ini tidak ada habisnya dalam menjaga konsistensi untuk menolak pembangunan pabrik semen di kawasan gunung kendeng. Mereka adalah perempuan-perempuan yang dilahirkan dan dibesarkan dan akan dikuburkan di harim kendeng. Maka sudah menjadi tanggung jawab mereka dan masyarakat Indoensia pada umumnya untuk menjaga kelestarian lingkungan, terutama pegunungan kendeng.
Para ibu-ibu pejuang kendeng telah sadar betul bahwa alam lebih penting dari pada uang. Biasa saja mereka menerima uang dari pabrik semen yang akan didirikan di kawasan pegunungan kendeng. Tetapi karena mereka bukan manusia yang mudah dibeli dengan uang, melainkan wanita yang gigih dalam menjaga alam lingkungan sekitar, mereka bersikukuh untuk tidak meberikan sejengkal tanahnya kepada pabrik semen. Bahkan mereka rela mati untuk kelestarian pegunungan kendeng.
Para ibu-ibu pejuang kendeng memandang, kita hidup bkan untuk diri kita sendiri, tetapi unutk orang banyak dan mahluk hidup di sekitar kita. Kita idup adalah untuk kebersamaan, bukan untuk kesendirian, kita hidup untuk saling menjaga bukan untuk saling merusak. Kita hidup untuk saling mengayomi, bukan untuk memusuhi. Kita hidup untuk berbagai, bukan menyendiri. Kendeng adalah wadah dimana kita bisa melakukan itu semua. Apabila kendeng diekspluotasi, dirusak alamnya, tidak hanya masyarakat sekitar kendeng yang terkena dampaknya, tetapi juga bangsa indonesia.
Negara kita didirikan adalah untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. keadilan menjadi tujuan akhir kehidupan bernegara dan sebagai pedoman utama bangsa untuk berbuat dan bertindak  dalam kerangka kenegaran dan kemasyarakatan Indonesia. Mengingkari hal itu sama halnya dengan mengingkari cita-cita republik, sehingga dipandang sebagai sikap tidak patriotis dan nasionalis.
Ibnu Taymyyah mengatakan bahwa keadilan adalah aturan segala sesuatu (nizhamu kulli syai`), sebagai hukum ketetapan Allah(sunnatullah)yang tidak akan berubah atau berganti, dan yang obyektif. Ibnu Taymiyah juga menambahkan kata-kata bijak bahwa Tuhan mendukung kekuasaan yang adil meskipun kafir, dan tidak mendukung kekuasaan yang zalim meskipun Islam . Dan dunia akan tetap bertahan dengan keadilan sekalipun kafir, dan tidak akan bertahan dengan kezaliman meskipun Islam .
Tambang, dalam jejak sejarahnya, memiliki persoalan etik atas lingkungan (Lynch, 2002) dan dia memiliki persoalan dengan pembangunan ekonomi (Gralau, 2008). Tambang dengan sengaja menyembunyikan perempuan dari peran-peran profesinya karena eksklusif banyak dilakukan oleh pekerja laki-laki. 
Bahaya tambang-tambang baru adalah mengubah masyarakat agraris menjadi masyarakat tambang. Mau tidak mau, perempuan dan anak-anak akan diseret menjadi penambang informal jika alam sudah hancur dan tak bisa menyediakan persediaan untuk ekonomi keluarga para petani—karena air tercemar, karena air tidak ada, karena situasi lingkungan memburuk karena proses-proses ekstraksi tambang.
Mekipun pemerintah daerah sudah mengetahui dampak buruk apabila didirikan pabrik semen di kawasan pegunungan kendeng, tetapi pemerintah seakan tidak mempedulikan hal tersebut. terlebih kendeng merupakan kawasan lindung yang mempunyai kandungan karst tinggi.
Perjuangan ibu-ibu kendeng tida akan pernauh bisa berhenti sampai pemerintah daerah memberikan jawaban untuk membatalkan pembangunan pabrik semen di kawasan pegunungan kendeng. Kepada presiden Joko Widodo, keadilan bukan milik segelintir orang, tetapi keadilan adalah hak semua orang. Kepada Bupati Pati, Haryanto keadilan bukan hanya masalah perut, tetapi masalah hajat hidup masyarakat pati. Kendeng adalah hajat hidup masyarakat pati yang harus tet5ap dijaga dan dilestarikan. Sementara pembangunan pabrik semen adalah masalah perut yang bisa dicari tidak hanya dengan mendirikan pabrik semen. Alam sekitar sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan perut dan hajat hidup manusia. [Cho/Ntz]
Keadilan Yang di Perpasung
4/ 5
Oleh
Load comments