Terlalu Kepo Dengan Medsos Pasangan,? Inilah Kata Ahli
 |
| netizenia.com |
Berkomitmen untuk berpasangan bukan berarti tidak mempunyai ruang privasi untuk kehidupan pribadi. Setiap manusia walaupun sebagai mahluk sosial dia sekaligus mahluk individual yang perlu dihormati hak-haknya secara pribadi, walaupun sudah berpasangan.
Memang dalam kehidupan berumah tangga terkadang ada saja pasangan yang selalu penasaran dengan apa yang dilakukan oleh pasangan, diluar aktivitas bersama. Dari rasa penasaran yang berlebihan tersebut terkadang tidak memperdulikan ruang privasi pasangan yang perlu dihormati sebagai pasangan, terkadang rasa penasaran yang berlebihan menimbulkan sebuah kecurigaan yang tidak mendasar yang membuat pasangan tidak merasa nyaman.
Memang benar, bahwa berkomitmen berpasangan memang harus dilandasi saling terbuka dan kejujuran dengan pasangan, namun sekali lagi bukan berarti harus kehilangan ruang pribadi. Menurut Zoya amirin seorang pakar psikologi seksual, dengan selalu penasaran dengan isi teks di telepon genggam atau media sosial pasangan itu menandakan tidak adanya penghargaan terhadap pasangan.
Lebih lanjut lagi menurut Zoya, memberikan batasan privasi dengan memberikan password email atau media sosial adalah hak setiap pasangan. namun, seharusnya anda tidak boleh memaksanya apalagi ikut-ikutan untuk membalas pesan yang dimiliki pasangan.
Hubungan suami istri yang kuat itu berdasarkan azaz cinta dan kepercayaan kepada pasangan, bukan dengan kecurigaan. Mungkin hal itu dimaksudkan untuk mencegah pasangan untuk selingkuh. Namun perlu untuk disadari untuk menjaga keharmonisan sebuah hubungan rumah tangga, misalnya walaupun pasangan kita ada indikasi untuk selingkuh janganlah menuduh yang berlebihan, secara psikologis orang akan merasa jengkel bila dituduh dan dipojokkan, apalagi itu hanya berdasar asumsi. Seseorang pun yang sudah benar melakukan selingkuh, pasti dengan sekuat hati akan berdalih ketika dituduh selingkuh, apa yang salah tuduh. Langkah yang terbaik, adalah dengan selalu menekankan bahwa anda selalu memberikan kepercayaan terhadapnya, sebagai orang hidup bersama dan memang mencintai anda, secara bawah sadar dia akan selalu dihantui perasaan bersalah ketika melakukan sesuatu yang akan menyakiti pasangannya.
Zoya juga menegaskan bahwa kepercayaan yang diberikan kepada pasangan tidak akan membuat anda menjadi rugi, sebaliknya secara pribadi juga akan membuat anda secara individu merasa tenang. kepercayaan membuat seseorang akan berlaku lebih bijak dalam melihat persoalan, sebaliknya sikap terlalu posesive terhadap pasangan dengan selalu ngecek setiap waktu keberadaan pasangan, mengecek isi ponsel pasangan saat bersama atau sembunyi-sembunyi, akan malah menjadikan anda pribadi yang selalu dihantui ‘ketakutan’ bahkan akan menjadi masalah secara psikologis dengan munculnya psikomatis yang membuat anda selalu ‘was-was’ dan tidak pernah merasa bahagia.
Penyakit psikomatis dengan selalu curiga terhadap pasangan akan membuat anda juga akan merasa selalu tersakiti oleh pasangan, atau juga malah akhirnya membuat pasangan anda semakin tidak nyaman bersama anda. Ketika anda selalu memakai kaca mata cinta, dan bertindak atas dasar cinta maka juga akan semakin banyak cinta juga yang anda dapatkan oleh pasangan anda, itu menurut hukum Law of The Atraction .
Selain itu, untuk menjaga harmonisnya hubungan anda juga harus selektif dalam berkomunikasi dengan pasangan. Maksudnya dengan tidak melontarkan sebuah candaan personal yang tidak bisa dimengerti oleh pasangan, walaupun menurut kita hal tersebut lucu, mungkin bagi pasangan malah terasa menyakitkan, karena bagaimanapun ternyata semakin tinggi rasa cinta terhadap pasangan juga berbanding lurus semakin mudahnya pasangan untuk merasa tersakiti. hal ini ternyata terjadi karena ekspektasi bahagia dari pasangan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak terlibat perasaannya dengannya. [ M.A/Ntz]