5 Anjuran Rasulullah Untuk Menjaga Puasa

5 Anjuran Rasulullah Untuk Menjaga Puasa

5 Anjuran Rasulullah Untuk Menjaga Puasa
Minggu, 19 Juni 2016

Puasa yang dilakukan mulai sejak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari, tentunya agar kita mendapatkan ridho Allah dan mendapatkan janji-janjinya kelak di akhirat. Untuk mendapatkan ridho Allah itulah manusia harus berusaha dengan karas. Puasa sebanarnya tidak hanya menahan lapar dan dahaga dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari, akan tetapi lebih untuk menahan dari segala hal-hal yang bisa merusah sahnya puasa.


Banyakhal-hal yang bisa merusah puasa, mulai dari yang paling kecil hingga yang paling kentara sekalipun. Misalnya adalah membicarakan orang lain secara secara sembunyi-sembunyi (ngerasani), secara tidak langsung hal itu juga merusak nilai-nilai puasa. Akan tetapi banyak orang tidak merasakan hal tersebut. maka dari itu, kita akan lebih jauh meneladai hal-hal yang dilarang oleh Al-Qur`an dan as-sunnah ketika sedang menjalankan ibadah puasa.



berikut ini adalah anjuran Rasulullah bagi orang yang menjalankan ibadah puasa:Anjuran Pertama: Makan dan Minum Secara Sengaja


Diantara hal-hal yang membatalkan puasa adalah makan dan munum dengan sengaja, baik itu hal yang bernanfaat atau yang membahayakan. Akan tetapi jika hal  itu terjadi dengan tanpa disengaja, maka puasanya tidak batal. Nampaknya sepele, akan tetapi Rasulullah selalu mewanti-wanti kepada ummatnya untuk terus menjaga puasa hingga sampai sebulan penuh, kecuali memang ada halangan atau hal-hal yang mendesak dan sifatnya bisa membatalkan puasa, seperti sakit atau sedang dalam perjalanan.


Lain halnya jika hal itu terjadi dengan tanpa disengaja seperti lupa, keliru atau dipaksa orang, maka hal itu tidak mengapa. Nabi  bersabda:




“Jika (orang yang berpuasa) lupa lalu makan dan minum maka hendaknya dia sempurnakan puasanya, karena sesungguhnya Allah yang memberinya makan dan minum.” (Muttafaq ‘alaih)




Anjuran Kedua: Muntah Dengan Sengaja



Nabi  bersabda: “Siapa saja yang terlanda muntah maka tidak wajib meng-qadha’. Siapa saja yang sengaja muntah maka hendaknya dia meng-qadha’.” (HR. Abu Daud).


Sebaliknya, jika orang yang berpuasa muntak dengan tidak di sengaja, maka tidak membatalkan puasanya. Orang yang dalam kondisi tidak sehat atau kelelahan, biasanya juga bisa muntah-munta, namun hal itu tidak membatalkan puasa karena tidak disengaja. Jika disengaja, seperti memasukkan jari tangan hingga mengeluarkan muntah, sudah jelas hal itu menyebabkan batalnya puasa.



Anjuran Ketiga: Menjaga Lisan Dari Ucapan Kotor


Salah satu hal yang sangat sulit untuk dilakukan umat manusia adalah menjaga lisan dari ucapan yang kotor. Ada peribahasa yang mengatakan, mulutmu adalah harimaumu. Mulut seseorang akan membahayakan dirinya sendiri apabila tidak mampu menjaga lisannya dengan perkataan yang baik. Perlu diketauijuga bahwa Rasulullah sangat membenci orang-orang yang mengucapkan  kata-kata kotor kepada orang lain, terlebih ketika ia berpuasa.


Sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Huzaimah, Ibnu Hibban,dan Al-Hakim:




Dari Abu Hurairah  ia berkata, Rasulullah  bersabda: “Sesungguhnya puasa itu bukan menahan dari makan dan minum saja, hanyalah puasa yang sebenarnya adalah menahan dari laghwu (ucapan sia-sia) dan rafats (ucapan kotor), maka bila seseorang mencacimu atau berbuat tindakan kebodohan kepadamu katakanlah: ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa’.” (Shahih, HR Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim)




Anjuran Keempat: Menjaga Mata Dari Tipu daya Setan


Ketika puasa, sudah pasti ada banyak godaan yang dialami oleh orang yang berpuasa. jika kita tidak mampu menahan atau melawan godaan tersebut, bisa jadi puasa yang kita lakukan batal. Satu hal yang banyak mengandung godaan adalah mata. Menjaga mata dari perbuatan yang tercela adalah penting untuk menjaga keutuhan puasa kita. Banyak orang yang secara sadar pada waktu puasa melakukan hal-hal yang membuat puasa semakin rusak, misalnya  memandangi orang lain yang bukan muhrim, terlebih yang dipandang menggunakan pakaian yang seksi dan mengundang nafsu. Hal-hal semacam inilah yang harus kita jaga.


Sebagaimana dalam firman Allah:




“Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati.”  (Q.S Al-Mu`min ayat 19).


Rasulullah  selalu mendo`akan ummatnya, terutama kepada ummat yang masih labil dan bimbang akan adzab Allah.  Ketika puasa, Rasulullah tidak pernah memanjakan mata dengan hal-hal yang merusak iman dan menggoda hawa nafsu, karena itu semua bisa merusak puasa yang beliua lakukan. Sebaliknya, mata beliau digunakan untuk melihat hal-hal yang baik dan melihat pemandangan yang bisa menyegarkan mata.



Anjuran Kelima: Tidak Mengumbar Aurat


Aurat selalu menjadi perbincangan yang tidak pernah selesai, sebab banyak sekali umat Islam yang mengumbar auratnya, terutama adalah  kaum wanita. Mereka sering kali mengumbar aurat yang bisa mengundang nafsu laki-laki. Ketika umat Islam berpuasa, hendaknya menutupi auratnya dengan baik. Dalam surat Al-A`raaf Allah sudah berfirman:




“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (Q.S al-A`raaf, ayat 26)


Semoga 5 anjuran Rasulullah untuk menjaga kualitas puasa kita menjadi semakin bermanfaat dan diterima oleh Allah. [Nawa/Ntz]

5 Anjuran Rasulullah Untuk Menjaga Puasa
4/ 5
Oleh
Load comments